Rabu, 12 September 2012

PENGANTAR TEORI AKUNTANSI

   1.      Teori dan Perumusan Teori

Definisi teori merupakan hal yang relatif, namun secara sederhana, teori merupakan pernyataan - pernyataan yang abstrak, logis, dan dapat diterima oleh masyarakat pada suatu waktu tertentu.
Perumusan teori berasal dari kebutuhan untuk menyajikan secara rasional apa yang dilakukan atau apa yangdiharapkan untuk dilakukan oleh para akuntan. Proses penyusunan teori sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian (verification) dan pengesahan (validation).
Teori juga seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Jika suatu teori bersifat matematis, pembuktian sebaiknya diprediksi melalui konsistensi logis. Apabila teori didasarkan pada fenomena fisik atau social, pembuktian sebaiknya dilakukan melalui hubungan antara kejadian – kejadian dan observasi – observasi sesungguhnya yang digunakan untuk membuat kesimpulan. Oleh karena itu, teori akuntansi juga seharusnya merupakan hasil proses penyusunan dan pembuktian teori.
Dalam perumusan dan pembuktian suatu teori tentu diperlukan pendekatan – pendekatan agar teori tersebut bersifat logis dan empiris.

   2.      Beragam Pandangan Tentang Akuntansi

Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda – beda tentang proses akuntansi dalam menguraikan teori – teori akuntansi. Pandangan – pandangan tersebut antara lain :
·     Akuntansi sebagai sebuah ideologi
Karl Marx menegaskan bahwa akuntansi melakukan suatu bentuk dan menjadi sarana untuk mengaburkan bukan mengungkapkan sifat sesungguhnya dari hubungan – hubungan social yang membentuk suatu usaha produktif.
Weber juga mengungkapkan bahwa akuntansi merupakan instrumen rasionalisasi ekonomi.
Hal ini didukung pula oleh Heilbroner yang secara garis besar menyatakan tentang karya ekonomi kapitalis berupa pembukuan berpasangan yang merupakan produk rasionalisasi ekonomi.
·     Akuntansi sebagai sebuah bahasa
Akuntansi telah dipandang sebagai sebuah bahasa bisnis. Akuntansi merupakan cara pengomunikasian informasi tentang bisnis. Salah satu tokoh yang mendukung pandangan ini adalah Ijiri.
Penyebab yang menjadikan adanya pandangan akuntansi sebagai bahasa adalah karena adanya kesamaan unsure akuntansi dengan bahasa, yaitu simbol – simbol atau karakteristik leksikal dan tata bahasa yang mengatur.
·     Akuntansi sebagai sebuah catatan peristiwa yang lalu
Umumnya akuntansi dipandang sebagai sebuah cara penyajian sejarah pertanggungjawaban manajer atas sumber – sumber daya yang disediakan pemilik. Birnberg membedakan konsep pertanggungjawaban menjadi sebagai berikut :
1.      Periode pure custodial
2.      Periode traditional custodial
3.      Periode asset-utilization
4.      Periode open-ended
·     Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini
Akuntansi juga dipandang sebagai cara menggambarkan realitas ekonomi saat ini. Metode yang digunakan agar lebih menggambarkan realitas ekonomi saat ini lebih difokuskan pada penetapan harga saat ini dan di masa datang daripada penetapan harga di masa lalu. Tujuan utama dari pandangan ini adalah penetapan pendapatan sesungguhnya (true income).
·     Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi
Pandangan ini mengasumsikan akuntansi sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter (biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal).
·     Akuntansi sebagai komoditas
Pandangan ini muncul karena adanya suatu permintaan khusus. Dan para akuntan memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut. Sebagai suatu komoditas umum, akuntansi menjadi dasar ideal untuk pengaturan, yang berdampak terhadap kebijakan umum dan memantau seluruh bentuk perjanjian antar organisasi dengan lingkungannnya.

    3.      Teori Akuntansi dan Perumusannya
Fungsi Teori Akuntansi (Vernon Kam) :
1.      Menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2.      Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi.
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan suatu set prinsip yang logis yang saling terkait yang membentuk kerangka umum sebagai rujukan untuk menilai dan mengembangkan praktek akuntansi yang baik
Metode Perumusan Teori Akuntansi :
·      Deduktif, dalam metode ini perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi dan selanjutnya dari rumusan dasar ini diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan.
·      Induktif, dalam metode ini penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang, kemudian diambil kesimpulan umum.
·        Etik, dalam pendekatan ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan, dan kebenaran. Dalam metode ini standar dasarnya etika, metodenya logis, dan pengujian terakhirnya atas rumusannya adalah penerapannya dilapangan.
·        Sosiologi, dalam metode ini yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak sosial dari teknik akuntansi, jadi yang menjadi perhatian utama adalah masyarakat.
·        Ekonomi, dari pendekatan ini teknik dan kebijaksanaan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi, dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung kepada konsekuensi ekonomi.
·        Eklektik, perumusan teori akuntansi digunakan tidak hanya satu pendekatan, tetapi berbagai kombinasi pendekatan.
MENGUMPULKAN INFORMASI 
DAN MEMINDAI LINGKUNGAN 

A.Komponen Sistem Informasi Pemasaran

Marketing Information System : orang dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan dengan tepat waktu dan akurat bagi pengambil keputusan pemasaran.

Guna sistem informasi pemasaran : memberikan informasi secara terperinci pada manajemen terkait keinginan, preferensi dan perilaku konsumen sehingga perusahaan dapat memanfaatkan keunggulan kompetitifnya dengan memilih pasar dengan lebih baik, melakukan penawaran dengan lebih baik dan merencanakan pemasaran dengan lebih baik.

Sistem informasi pemasaran tergantung pada : catatan internal perusahaan, kegiatan intelijen pemasaran dan riset pemasaran.

B.Catatan Internal Dan Intelijen Pemasaran : meruapakan salah satu faktor yang mempengaruhi sistem informasi pemasaran. Contohnya yaitu :

1. Siklus pesanan sampai pembayaran Merupakan inti dari catatan internal perusahaan. Meliputi proses pengiriman pesanan ke perusahaan dari pelanggan dan agen lalu menyiapkan pengiriman dan penagihan serta memesan ulang barang-barang yang habis. Seiring perkembangan teknologi, perusahaan menggunakan internet dan ekstranet untuk meningkatkan akurasi, efisiensi dan kecepatan siklus pesanan sampai pembayaran contohnya berhubungan secara online dengan pemasok, agen dan pelanggan.
2. Sistem informasi penjualan Dibutuhkan karena manajer pemasaran perlu laporan yang akurat dan tepat waktu terkait penjualan terkini.
3. Database, gudang data dan penggalian data. Informasi dikelola dalam bentuk database lalu berbagai database digabungkan. Database mempengaruhi sistem informasi pemasaran ketika mengirimkan penawaran pada pelanggan, dipilih pelanggan yang sesuai kriteria dan informasi mengenai kriteria diperoleh dari database. Database disimpan agar mudah diakses oleh pengambil keputusan. Dapat pula perusahaan mempekerjakan analis statistik untuk menggali data dan mengumpulkan informasi berguna lainnya.
4. Sistem intelijen pemasaran : kumpulan prosedur dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dalam lingkungan pemasaran contohnya koran, buku, komunikasi dengan pelanggan, pemasok, distributor serta media sosial.

C. Langkah Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Intelijen Pemasaran 
1. Memilih dan memotivasi tenaga penjualan untuk menemukan dan melaporkan perkembangan baru
2. Memotivasi agen untuk menyampaikan intelijen yang penting
3. Membentuk jaringan eksternal yaitu dengan mengumpulkan intelejen kompetitif contohnya dengan membeli produk pesaing, membaca laporan pesaing, mengumpulkan informasi tentang pesaing dari iklan atau media sosial.
4. Membentuk panel penasihat pelanggan untuk memberikan umpan balik. Anggotanya bisa dari perwakilan pelanggan/ pelanggan terbesar perusahaan/ pelanggan yang jujur dan canggih.
5. Memanfaatkan sumber data pemerintah contohnya data kelompok demografi, populasi dan migrasi. Dengan memanfaatkan data ini, dapat memudahkan perusahaan dalam memilih target pasar.
6. Membeli informasi dari pemasok luar contohnya dari perusahaan riset karena terkadang jika yang mengumpulkan data adalah pemasok luar, biayanya jauh lebih rendah daripada data dikumpulkan oleh perusahaan itu sendiri.
7. Menggunakan sistem umpan balik pelanggan secara online untuk mengumpulkan intelijen kompetitif. Forum diskusi, blog dan ruang chatting online bermanfaat untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan dan juga menarik pembeli potensial.


D.  Menganalisis Lingkungan Makro
v Menganalisis kebutuhan dan tren
Perusahaan selalu berusaha menciptakan solusi baru untuk kebutuhan yang belum terpenuhi. Selain itu, perusahaan juga harus membedakan fad (sesuatu yang tidak dapat diperkirakan dan berumur pendek), tren (arah kejadian yang lebih mudah diperkirakan dan berlangsung lebih lama daripada fad) dan megatren (perubahan besar dalam segi sosial/ ekonomi/ politik/ teknologi yang terbentuk dengan lambat dan mempengaruhi untuk waktu yang cukup lama contohnya 7-10 tahun)
v Mengidentifikasi kekuatan utama
Diperlukan karena kekuatan menunjukkan hal-hal yang tidak dapat dikendalikan sehingga harus diamati dan direspon oleh perusahaan.

E.  Enam Kekuatan Utama Terkait Globalisasi Yang Begitu Cepat :
1.    Demografi. Mengamati populasi karena masyarakat adalah pembentuk pasar. Beberapa contoh faktor yang diamati yaitu :
                    ·     Pertumbuhan populasi dunia
                    ·     Bauran/ kelompok usia populasi yang biasanya dibagi menjadi enam kelompok usia yaitu anak-anak pra sekolah, anak anak usia sekolah, remaja, dewasa usia 20-40 tahun, dewasa 40-65 tahun dewasa lanjut usia yang umurnya >65 tahun. Bagian pemasaran fokus pada kohort/ kelompok yang lahir pada periode yang sama dan menjalani hidup di masa yang sama sehingga kejadian penting akan mempengaruhi perilaku, preferensi dan nilainya.
                    ·     Pasar etnik dan pasar lainnya. Banyak negara yang terdiri dari beragam etnis dan ras. Perusahaan bergerak cepat untuk menyesuaikan produknya dengan kelompok konsumen yang paling berpengaruh di negara tsb dan tidak melakukan generalisasi promosinya secara berlebihan.
                    ·     Kelompok terdidik. Populasi masyarakat dibedakan menjadi lima kelompok menurut pendidikannya yaitu kelompok tidak terdidik, tidak lulus SMA, lulus SMA, lulus kuliah dan tingkat profesional. Dengan meningkatnya kelompok terdidik, akan menyebabkan permintaan terhadap produk tertentu meningkat contohnya buku dan majalah.
                    ·     Pola rumah tangga yaitu bagaimana kecenderungan struktur keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak. Dengan memperhatikan pola rumah tangga, perusahaan akan dapat menganalisa kebutuhan rumah tangga.
                    ·     Perubahan geografis dalam populasi yaitu perubahan dimana populasi cenderung berkumpul contohnya banyak orang yang bermigrasi ke kota sehingga menyebabkan perubahan geografis dari yang dulu populasi terpusat di desa menjadi terpusat di kota.
2.    Ekonomi
Pemasar harus memperhatikan tren  yang mempengaruhi daya beli konsumen yang akan memberikan pengaruh besar pada perusahaan. Terutama, untuk perusahaan yang produknya berfokus pada konsumen yang sensitive terhadap harga. Daya beli konsumen tergantung pada penghasilan, kredit, tabungan, dan utang.
·      Distribusi pendapatan. Perusahaan mengklasifikasikan konsumen dalam beberapa pola distribusi pendapatan. Pembeli yang potensial akan menjadi prioritas utama perusahaan. Ada lima pola distribusi pendapatan : 1. Pendapatan sangat rendah; 2. Hampir semuanya berpendapatn rendah; 3. Pendapatan sangat rendah, sangat tinggi: 4. Pendaptan rendah, menengah, dan tinggi; 5. Hampir semuanya berpendapatan menengah.
·      Tabungan, Utang, dan Kredit. Ketersediaan tabungan, utang , dan kredit akan mempengaruhi penegluara  konsumen. Pemasar harus memperhatikan hal –hal ynag berhubungan dengan tabungan, utang, dan kredit seperti tingkat bunga.
3.    Sosial budaya
Kepercayaan, nilai, dan norma dalam masyarakat menggambarkan preferensi dan selera masyarakat. Keyakinan dan nilai inti dalam masyarakat diajarkan oleh orang tua dan akan diperkuat oleh sekolah atau institusi non formal lainnya. Selain nilai inti, ada juga nilai sekunder yang lebih terbuka terhadap perubahan. Pemasar mempunyai peluang untuk mengubah nilai sekunder.
4.    Lingkungan Alam
Kerusakan lingkungan secara global telah menjadi isu utama di dunia internasional. Peraturan-peraturan baru tentang perusahaan lebih fokus pada pelestarian lingkungan oleh perusahaan. Pemasar yang dapat menciptakan kemakmuran dengan perlindungan lingkungan akan menjadi nilai lebih bagi perusahaan. Pemasar yang memahami environtalisme korporat harus menyadari berbagai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan empat tren utama tentang lingkungan. Empat tren utama tersebut yaitu kelangkaan bahan mentah, peningkatan biaya energy, peningkatan biaya polusi, dan perubahan peran pemerintah. 
5.    Lingkungan Teknologi
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran teknologi telah membuat kehidupan manusia menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien. Pemasar harus memperhatikan empat tren teknologi: kecepatan perubahan yang semakin tinggi, peluang inovasi yang tak terbatas, anggaran R&D yang semakin tinggi, dan semakin banyaknya peraturan mengenai perubahan teknologi.
6.    Lingkungan Politik dan  Hukum
Di era globalisasi seperti saat ini ada juga  kegiatan ekonomi tidak bisa lepas dari pengaruh politik dan hukum. Berbagai peraturan tentang perusahaan ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Sebagai contoh, dengan adanya hukum tentang daur ulang akan menciptakan peluang bisnis jika dikelola dengan baik. Dua tren utama dalam lingkungan politik dan hukum yaitu peningkatan aturan bisnis dan pertumbuhan kelompok kepentingan khusus. Dalam hal ini seorang pemasar harus bekerja sama dalam banyak hukum yang mangatur praktik bisnis dan bekerja sama dengan berbgai kelompok berkepentingan khusus.   



MELAKSANAKAN RISET PEMASARAN
DAN MERAMALKAN PERMINTAAN

SISTEM RISET PEMASARAN
Riset pemasaran dapat diartikan sebagai proses perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta temuan data yang relevan dengan situasi pemasaran yang dihadapi perusahaan.  Jadi, tugas periset pemasaran adalah membuat gagasan tentang sikap dan perilaku pembelian dari pelanggan.  Gagasan tersebut dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pengaruh tertentu dan apa arti hal tersebut bagi perusahaan.
Sebagian besar perusahaan besar memiliki departemen riset pemasaran tersendiri yang berfungsi untuk meningkatkan strategi merek dan pelaksanaan program mereka.  Namun, tidak hanya perusahaan besar yang melakukan riset pemasaran, perusahaan kecil juga melakukan riset pemasaran dengan menggunakan jasa dari luar perusahaan yang menghabiskan anggaran sekitar 1% sampai dengan 2%  dari penjualan perusahaan.   
Perusahaan riset pemasaran dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
  1)  Perusahaan riset yang tersindikasi dengan jasa, mereka mengumpulkan dan menjual informasi mengenai informasi konsumen dan perdagangan.
   2)     Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan, mereka merancang studi dan menghasilkan temuan untuk melaksanakan proyek khusus.
   3)      Perusahaan riset pemasaran dan spesialisasi lini, memberikan pelayanan riset yang terspesialisasi.

Cara kreatif dan terjangkau yang dapat digunakan perusahaan kecil dalam melakukan riset pasar, antara lain:
     1)      Melibatkan mahasiswa atau professor untuk merancang dan melaksanakan proyek.  Perusahaan dapat memutuskan untuk menjadi sponsor dalam ajang penciptaan dan pengembangan inovasi dalam pemecahan masalah bagi mahasiswa.  Sehingga perusahaan memperoleh pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang lebih murah.
     2)      Menggunakan internet, ini merupakan cara yang paling mudah dan menelan biaya yang tidak banyak.  Perusahaan dapat mengumpulkan informasi dan mengamati web pesaing dan mengamati ruang chat dan menilai data yang diterbitkan.
      3)      Memeriksa Pesaing.  Perusahaan dapat mengirim “utusan” untuk mengunjungi perusahaan pesaing secara rutin.

Proses Riset Pemasaran
,  1.      Mendefinisikan Masalah, Alternatif Keputusan dan Tujuan Riset
Dalam mendefinisikan masalah, manajer pemasaran sebaiknya tidak mendefinisikan masalah  terlalu luas atau terlalu sempit untuk periset pemasaran.
Berikut merupakan jenis-jenis riset :
a) Riset bersifat eksploratif , bertujuan untuk memperjelas sifat masalah sebenarnya dan menyarankan kemungkinan solusi atau ide baru.
b) Riset bersifat deskriptif, riset ini berusaha menghitung permintaan, seperti berapa banyak penumpang kelas satu yang akan membeli layanan internet dalam penerbangan pada harga $25.
c) Riset bersifat kausal, bertujuannya untuk menguji hubungan sebab-akibat.
   2.      Mengembangkan Rencana Riset
Pada tahap ini, kita mengembangkan rencana yang paling efektif untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan berapa biaya yang dihabiskan.  Dalam merancang rencana riset, kita harus mengambil keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrumen riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.


SUMBER DATA
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan untuk tujuan lain dan sudah ada di suatu tempat. Data primer adalah data baru yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau untuk proyek riset tertentu.  Ketika data yang dibutuhkan tidak ada atau sudah ketinggalan zaman, tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak dapat diandalkan, periset harus mengumpulkan data primer. Sebagian besar proyek riset pemasaran mencakup beberapa pengumpulan data primer.


PENDEKATAN RISET
Pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara, yaitu melalui observasi, kelompok fokus, survei, data perilaku, dan pengalaman.
·      Riset Observasi, yaitu dengan mengadakan sesi wawancara, foto, meneliti pelaku dan setting yang relevan.
·      Riset Etnografi, yaitu pendekatan riset yang menggunakan alat dari ilmu antropologi yang bertujuan agar periset dapat menyelami kehidupan seseorang untuk mengungkap keinginan terpendam yang mungkin tidak terungkap dalam bentuk riset lain.
·      Riset Kelompok Fokus, merupakan sebuah perkumpulan yang terdiri dari 6 sampai 10 orang yang dipilih secara teliti oleh periset berdasarkan pertimbangan demografis, psikografis dan dipersatukan untuk mendiskusikan berbagai topik minat dalam waktu yang panjang.
·      Riset Survei, digunakan untuk mempelajari pengetahuan, kepercayaan, preferensi, dan kepuasan masyarakat dan mengukur berbagai besaran ini dalam populasi umum.
·      Data Perilaku, pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka di data pemindai toko, pembelian katalog, dan database pelanggan. Pemasar dapat belajar banyak dengan menganalisis data ini.
·      Riset Eksperimen, dirancang untuk menangkap hubungan sebab-akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan tentang temuan yang diteliti. Jika eksperimen itu dirancang dan dilaksanakan dengan baik, manajer riset dan pemasaran bisa 100% mengandalkan kesimpulannya.


INSTRUMEN RISET
Periset pemasaran mempunyai 3 pilihan instrumen riset utama dalam mengumpulkan data primer, yaitu kuesioner, pengukuran kualitatif, dan peralatan teknologi.
·         Kuesioner,  terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada responden. Berkat fleksibelnya, sejauh ini, kuesioner menjadi instrumen paling umum yang digunakan untuk mengumpulkan data primer.
·         Pengukuran Kualitatif, beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam mengukur pendapat konsumen karena tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survei.
·         Peralatan Teknologi, terkadang berguna dalam riset pemasaran. Contohnya, galvanometer yang dapat mengukur minat atau emosi yang ditimbulkan akibat paparan iklan.

RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL
Setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset, periset pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel. Hal ini memerlukan tiga keputusan, yaitu:
1. Unit Pengambilan Sampel, menentukan siapa saja yang menjadi target survei.  Pemasar harus mengembangkan kerangka sampel hingga semua orang dalam populasi sasaran mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
2. Ukuran Sampel, menentukan seberapa banyak orang yang harus disurvei.  Mengambil sampel tidak harus selalu dari seluruh populasi sasaran untuk mencapai hasil yang dapat diandalkan.
3. Prosedur Pengambilan Sampel, menentukan bagaimana memilih responden.


METODE KONTAK
Periset pasar dapat menentukan metode kontak untuk menghubungi subjek.
·         Kuisioner Surat, cara yang tepat untuk menghubungi orang yang tidak mau memberikan wawancara pribadi.  Namun, responnya lambat dan sebaiknya diisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana.
·         Wawancara Telepon, dapat mengumpulkan informasi dengan cepat dan responnya juga tinggi, tetapi wawancara harus singkat dan tidak terlalu pribadi.
·         Wawancara Pribadi, merupakan metode paling fleksibel, karena dapat mengajukan banyak pertanyaan, tetapi memerlukan biaya yang lebih mahal dan banyak perencanaan administratif.
·         Wawancara Online, kuisioner dicantumkan pada web.   Riset online murah, cepat, fleksibel dan orang cenderung lebih jujur secara online.
Dalam membahas hal yang terkait dengan topik pemasaran, tidak hanya membahas hal-hal yang berkaitan dengan cara memasarkan produk agar laku di pasaran, tetapi lebih pada rangkaian proses penciptaan value, pengomunikasian value, serta penyampaikan value kepada pelanggan dengan tujuan agar dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Jauh sebelum dilakukannya pemasaran, maka penting bagi suatu perusahaan untuk melakukan suatu riset pemasaran, yang mana dalam sebuah riset pemasaran, dilakukan perencanaan, analisis dan pelaporan atas suatu temuan yang sesuai dengan kondisi pemasaran perusahaan sebelum mengambil sebuah keputusan.
Langkah-langkah yang dilalui agar suatu riset pemasaran menjadi efektif :
1.        Mengumpulkan Informasi
Langkah ini diambil untuk mengetahui bagaiman kondisi pasar yang akan dihadapi oleh perusahaan. Di mana dalam pengumpulan informasi ini menggunakan metode survey. Dengan digunakannya survey, maka perusahaan akan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan usahanya. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode survey dapat dilakukan secara online, di mana metode survey yang dilakukan secara online memberikan banyak manfaat, di antaranya adalah biaya yang digunakan untuk melakukan survey secara online relatif lebih murah, tidak menghabiskan banyak waktu, responden relatif lebih jujur jika survey dilakukan secara online, selain itu juga lebih fleksibel. Namun, di sisi yang lain metode survey yang dilakukan secara online memiliki beberapa kelemahan, bahwa tidak semua orang memiliki akses internet dan karena metode survey yang dilakukan secara online terbilang baru, maka kemungkinan banyak periset yang tidak merancang survey tersebut dengan benar.

2.        Menganalisis Informasi
Dari hasil survey yang didapatkan, maka periset harus menganalisis semua data yang diperoleh sebelum melaporkan hasil temuannya. Hasil analisis bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum mengeluarkan sebuah produk ke pasar.

3.        Mempresentasikan Temuan
Di sini, periset harus menyampaikan apa saja hasil temuannya setelah melakukan survey dan analisis informasi. Dalam hal ini periset harus menerjemahkan data-data yang diperolehnya menjadi sebuah informasi yang bisa dipahami oleh para manajer agar bisa dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.

4.        Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan oleh manajer berdasarkan hasil temuan periset. Jika hasil temuan tersebut kurang meyakinkan manajer, maka manajer dapat menolak hasil temuan tersebut. Namun, jika manajer tertarik pada hasil temuan periset, maka hasil temuan tersebut bisa menjadi alternatif untuk meluncurkan suatu produk baru.

            Walaupun pertumbuhan riset pemasaran saat ini sangat pesat, namun masih ada beberapa hambatan dalam mengimplementasikan hasil riset. Alasannya antara lain adalah :
      *      Konsepsi sempit tentang riset
Manajer mengharapkan periset merancang survey dan melaporkan hasil, sering tanpa memberikan definisi yang jelas tentang permasalahan.
      *      Mutu periset yang tidak seimbang
Mutu periset yang rendah menyebabkan ia kurang kompeten dalam pekerjaannya sehingga hasil temuan risetnya kurang memuaskan.
      *      Penentuan kerangka masalah yang buruk
Penentuan kerangka masalah yang buruk dapat menyebabkan kegagalan dalam memasarkan suatu produk.
      *      Temuan yang terlambat dan terkadang salah
Manajer membutuhkan data hasil temuan yang akurat, cepat, dan tepat. Namun terkadang periset membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil temuannya yang mungkin menelan biaya yang besar, dan tidak menutup kemungkinan juga hasil temuannya salah.
      *      Perbedaan kepribadian dan presentasional
Perbedaan antara gaya manajer lini dan periset pemasaran dapat menghalangi terjadinya produktivitas kerja periset untuk menghasilkan suatu temuan riset.

MENGUKUR PRODUKTIVITAS PEMASARAN
           
Produktivitas pemasaran dapat diukur dengan menggunakan dua pendekatan komplementer :
      1.      Ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran.
    2.      Pemodelan bauran pemasaran untuk mengestimasi hubungan sebab akibat dan mengukur bagaimana kegiatan pemasaran mempengaruhi hasil.

Ukuran Pemasaran
            Ukuran pemasaran dapat membantu pemasar menghitung, membandingkan, dan menerjemahkan hasil pemasaran produk mereka.

Pemodelan Bauran Pemasaran
            Model bauran pemasaran menganalisis data dari berbagai sumber. Hal tersebut berguna untuk mengoptimalkan biaya pemasaran. Namun, pemodelan bauran pemasaran juga memiliki kelemahan, yaitu: fokus dari pemodelan bauran pemasaran hanya pada pertumbuhan tambahan bukan pada penjualan dasar yang berpengaruh dalam jangka panjang; pemaduan ukuran seperti kepuasan pelanggan, kesadaran, dan ekuitas merk ke dalam pemodeln bauran pemasaran masih terbatas; pemodelan bauran pemasaran biasanya gagal memasukkan ukuran yang berhubungan dengan persaingan sehingga tidak tahu bahwa mungkin saja harga produk yang dijual harganya lebih tinggi dibandingkan harga produk lain yang sejenis.

Papan Kendali (Dashboard) Pemasaran
            Papan kendali (dashboard) pemasaran merupakan suatu alat untuk menampilkan secara visual indikator real-time dari data mengenai ukuran pemasaran maupun pemodelan bauran pemasaran. Papan kendali pemasaran membutuhkan dua kartu nila sebagai input, yaitu :
  Ø  Kartu Nilai Kinerja Pelanggan
  Ø  Kartu Nilai Kinerja Pemangku Kepentingan (Stakeholder)


PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN
            Alasan utama riset pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar. Peramalan penjualan (Sales forecast) disiapkan oleh departemen pemasaran untuk digunakan oleh departemen keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia. Peramalan penjualan (Sales forecast) didasarkan pada permintaan penjualan.
            Seorang konsultan pemasaran, Pat LaPointe meneliti empat “pola” ukuran umum yang digunakan pemasar saat ini, yaitu Pola ukuran pelanggan, Pola ukuran unit, Pola ukuran arus kas, dan Pola ukuran merk.

Ukuran Permintaan Pasar
            Perusahaan dapat memperkirakan permintaan regional untuk lini produk utama guna memutuskan distribusi regional. Pasar  dapat dipecah secara produktif sebagai berikut :
·         Pasar Potensial
·         Pasar yang Tersedia
·         Pasar Sasaran
·         Pasar Terpenetrasi

Kosakata Pengukuran Permintaan
            Konsep utama :
·         Permintaan Pasar : Total volume yang akan dibeli oleh pelanggan di pasar tertentu di wilayah geografis tertentu dalam periode waktu tertentu pada lingkungan pemasaran tertentu di bawah program pemasaran tertentu.
            Dua jenis pasar ekstrem, yaitu pasar yang dapat diperluas (dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran pemasaran industri) dan pasar yang tidak dapat diperluas (tidak banyak dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran pemasaran.
        Indeks Penetrasi Pasar : Hasil membandingkan tingkat permintaan pasar saat ini dengan tingkat potensinya.
           Indeks Penetrasi Pangsa : Hasil membandingkan pangsa pasar saat ini dan pangsa potensialnya.
           Peramalan Pasar : Permintaan pasar yang berkorespondensi dengan tingkat pengeluaran pemasaran industri.
        Potensi Pasar : Batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tingkat tak terbatas untuk suatu lingkungan pemasaran.
        Presentase Penetrasi Produk : Presentase kepemilikan atau penggunaan produk atau jasa dalam populasi.
      Permintaan Perusahaan : Pangsa permintaan pasar yang diperkirakan perusahaan pada tingkat alternatif dari usaha pemasaran perusahaan dalam suatu periode waktu.
     Peramalan Penjualan Perusahaan : tingkat penjualan yang diharapkan, berdasarkan rencana pemasaran terpilih dan lingkunagn pemasaran yang diasumsikan.
            Kuota Penjualan : Tujuan penjualan yang ditetapkan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau perwakilan penjualan.
            Anggaran Penjualan : Perkiraan konservatif tentang volume penjualan yang diharapkan, anggaran ini terutama dipakai untuk membuat keputusan pembelian, produksi, dan arus kas saat ini.
            Potensi Penjualan Perusahaan : Batas penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan meningkat relative terhadap usaha pesaing.

Memperkirakan Permintaan Saat Ini
            Total Potensi Pasar :  Jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi semua perusahaan dalam sebuah industri dan kondisi lingkungan tertentu.
            Potensi Pasar Suatu Wilayah  memiliki dua metode utama menilai potensi pasar suatu wilayah, yaitu metode pembentukan pasar dan metode indeks multifactor.
ü  Metode Pembentukan Pasar : metode yang memerlukan identifikasi semua pembeli potensial di pasar dan memperkirakan pembelian potensial mereka.
ü  Metode Indeks Multifaktor : metode mengukur potensi pasar namun dengan melihat beberapa factor, misalnya populasi.
Indeks Pengembangan Merk : indeks penjualan merk terhadap penjualan kategori.
Penjualan Industri dan Pangsa Pasar : mengidentifikasi pesaing dan memperkirakan penjualannya.

Memperkirakan Permintaan Pasar Masa Depan
            Perusahaan melakukan peramalan ekonomi makro, peramalan industri, dan peramalan penjualan perusahaan. Agar perusahaan mendapatkan ramalan yang baik, maka perusahaan mendapatkannya dari :
      ·         Survei Maksud (Intensi) Pembeli : mengajukan pertanyaan dan wawancara secara langsung kepada pembeli.
        ·         Gabungan Pendapat Tenaga Penjualan : meminta wiraniaga memperkirakan penjualan.
        ·         Pendapat Ahli : Termasuk penyalur, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi dagang.
        ·         Analisis Penjualan Masa Lalu
        ·         Metode Uji Pasar


Sumber : Buku Kotler-Keller "Marketing Management": Chapter 3 dan 4