Rabu, 12 September 2012

PENGANTAR TEORI AKUNTANSI

   1.      Teori dan Perumusan Teori

Definisi teori merupakan hal yang relatif, namun secara sederhana, teori merupakan pernyataan - pernyataan yang abstrak, logis, dan dapat diterima oleh masyarakat pada suatu waktu tertentu.
Perumusan teori berasal dari kebutuhan untuk menyajikan secara rasional apa yang dilakukan atau apa yangdiharapkan untuk dilakukan oleh para akuntan. Proses penyusunan teori sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian (verification) dan pengesahan (validation).
Teori juga seharusnya tunduk terhadap pengujian yang bersifat logis dan empiris untuk membuktikan keakuratannya. Jika suatu teori bersifat matematis, pembuktian sebaiknya diprediksi melalui konsistensi logis. Apabila teori didasarkan pada fenomena fisik atau social, pembuktian sebaiknya dilakukan melalui hubungan antara kejadian – kejadian dan observasi – observasi sesungguhnya yang digunakan untuk membuat kesimpulan. Oleh karena itu, teori akuntansi juga seharusnya merupakan hasil proses penyusunan dan pembuktian teori.
Dalam perumusan dan pembuktian suatu teori tentu diperlukan pendekatan – pendekatan agar teori tersebut bersifat logis dan empiris.

   2.      Beragam Pandangan Tentang Akuntansi

Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda – beda tentang proses akuntansi dalam menguraikan teori – teori akuntansi. Pandangan – pandangan tersebut antara lain :
·     Akuntansi sebagai sebuah ideologi
Karl Marx menegaskan bahwa akuntansi melakukan suatu bentuk dan menjadi sarana untuk mengaburkan bukan mengungkapkan sifat sesungguhnya dari hubungan – hubungan social yang membentuk suatu usaha produktif.
Weber juga mengungkapkan bahwa akuntansi merupakan instrumen rasionalisasi ekonomi.
Hal ini didukung pula oleh Heilbroner yang secara garis besar menyatakan tentang karya ekonomi kapitalis berupa pembukuan berpasangan yang merupakan produk rasionalisasi ekonomi.
·     Akuntansi sebagai sebuah bahasa
Akuntansi telah dipandang sebagai sebuah bahasa bisnis. Akuntansi merupakan cara pengomunikasian informasi tentang bisnis. Salah satu tokoh yang mendukung pandangan ini adalah Ijiri.
Penyebab yang menjadikan adanya pandangan akuntansi sebagai bahasa adalah karena adanya kesamaan unsure akuntansi dengan bahasa, yaitu simbol – simbol atau karakteristik leksikal dan tata bahasa yang mengatur.
·     Akuntansi sebagai sebuah catatan peristiwa yang lalu
Umumnya akuntansi dipandang sebagai sebuah cara penyajian sejarah pertanggungjawaban manajer atas sumber – sumber daya yang disediakan pemilik. Birnberg membedakan konsep pertanggungjawaban menjadi sebagai berikut :
1.      Periode pure custodial
2.      Periode traditional custodial
3.      Periode asset-utilization
4.      Periode open-ended
·     Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini
Akuntansi juga dipandang sebagai cara menggambarkan realitas ekonomi saat ini. Metode yang digunakan agar lebih menggambarkan realitas ekonomi saat ini lebih difokuskan pada penetapan harga saat ini dan di masa datang daripada penetapan harga di masa lalu. Tujuan utama dari pandangan ini adalah penetapan pendapatan sesungguhnya (true income).
·     Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi
Pandangan ini mengasumsikan akuntansi sebagai suatu proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter (biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal).
·     Akuntansi sebagai komoditas
Pandangan ini muncul karena adanya suatu permintaan khusus. Dan para akuntan memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut. Sebagai suatu komoditas umum, akuntansi menjadi dasar ideal untuk pengaturan, yang berdampak terhadap kebijakan umum dan memantau seluruh bentuk perjanjian antar organisasi dengan lingkungannnya.

    3.      Teori Akuntansi dan Perumusannya
Fungsi Teori Akuntansi (Vernon Kam) :
1.      Menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2.      Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi.
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan suatu set prinsip yang logis yang saling terkait yang membentuk kerangka umum sebagai rujukan untuk menilai dan mengembangkan praktek akuntansi yang baik
Metode Perumusan Teori Akuntansi :
·      Deduktif, dalam metode ini perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi dan selanjutnya dari rumusan dasar ini diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan.
·      Induktif, dalam metode ini penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang, kemudian diambil kesimpulan umum.
·        Etik, dalam pendekatan ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan, dan kebenaran. Dalam metode ini standar dasarnya etika, metodenya logis, dan pengujian terakhirnya atas rumusannya adalah penerapannya dilapangan.
·        Sosiologi, dalam metode ini yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak sosial dari teknik akuntansi, jadi yang menjadi perhatian utama adalah masyarakat.
·        Ekonomi, dari pendekatan ini teknik dan kebijaksanaan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi, dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung kepada konsekuensi ekonomi.
·        Eklektik, perumusan teori akuntansi digunakan tidak hanya satu pendekatan, tetapi berbagai kombinasi pendekatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jAnGan LuPa pOsTinG cOmmEnT yaCh.. tHanK yOu... :)