PENGANTAR TEORI AKUNTANSI
1. Teori
dan Perumusan Teori
Definisi teori
merupakan hal yang relatif, namun secara sederhana, teori merupakan pernyataan
- pernyataan yang abstrak, logis, dan dapat diterima oleh masyarakat pada suatu
waktu tertentu.
Perumusan
teori berasal dari kebutuhan untuk menyajikan secara rasional apa yang
dilakukan atau apa yangdiharapkan untuk dilakukan oleh para akuntan. Proses
penyusunan teori sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian (verification) dan pengesahan (validation).
Teori juga seharusnya tunduk
terhadap pengujian yang bersifat logis dan empiris untuk membuktikan
keakuratannya. Jika suatu teori bersifat matematis, pembuktian sebaiknya
diprediksi melalui konsistensi logis. Apabila teori didasarkan pada fenomena
fisik atau social, pembuktian sebaiknya dilakukan melalui hubungan antara
kejadian – kejadian dan observasi – observasi sesungguhnya yang digunakan untuk
membuat kesimpulan. Oleh karena itu, teori akuntansi juga seharusnya merupakan
hasil proses penyusunan dan pembuktian teori.
Dalam perumusan dan
pembuktian suatu teori tentu diperlukan pendekatan – pendekatan agar teori
tersebut bersifat logis dan empiris.
2. Beragam
Pandangan Tentang Akuntansi
Para
akuntan memiliki pandangan yang berbeda – beda tentang proses akuntansi dalam
menguraikan teori – teori akuntansi. Pandangan – pandangan tersebut antara lain
:
·
Akuntansi
sebagai sebuah ideologi
Karl
Marx menegaskan
bahwa akuntansi melakukan suatu bentuk dan menjadi sarana untuk mengaburkan
bukan mengungkapkan sifat sesungguhnya dari hubungan – hubungan social yang
membentuk suatu usaha produktif.
Weber juga mengungkapkan bahwa akuntansi merupakan
instrumen rasionalisasi ekonomi.
Hal ini didukung
pula oleh Heilbroner yang secara
garis besar menyatakan tentang karya ekonomi kapitalis berupa pembukuan
berpasangan yang merupakan produk rasionalisasi ekonomi.
·
Akuntansi
sebagai sebuah bahasa
Akuntansi telah dipandang sebagai sebuah bahasa
bisnis. Akuntansi merupakan cara pengomunikasian informasi tentang bisnis.
Salah satu tokoh yang mendukung pandangan ini adalah Ijiri.
Penyebab yang menjadikan adanya pandangan akuntansi
sebagai bahasa adalah karena adanya kesamaan unsure akuntansi dengan bahasa,
yaitu simbol – simbol atau karakteristik leksikal dan tata bahasa yang
mengatur.
·
Akuntansi
sebagai sebuah catatan peristiwa yang lalu
Umumnya akuntansi dipandang sebagai sebuah cara
penyajian sejarah pertanggungjawaban manajer atas sumber – sumber daya yang disediakan
pemilik. Birnberg membedakan konsep
pertanggungjawaban menjadi sebagai berikut :
1.
Periode
pure custodial
2.
Periode
traditional custodial
3.
Periode
asset-utilization
4.
Periode
open-ended
·
Akuntansi
sebagai realitas ekonomi saat ini
Akuntansi juga dipandang sebagai cara menggambarkan
realitas ekonomi saat ini. Metode yang digunakan agar lebih menggambarkan
realitas ekonomi saat ini lebih difokuskan pada penetapan harga saat ini dan di
masa datang daripada penetapan harga di masa lalu. Tujuan utama dari pandangan
ini adalah penetapan pendapatan sesungguhnya (true income).
·
Akuntansi
sebagai sebuah sistem informasi
Pandangan ini mengasumsikan akuntansi sebagai suatu
proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter (biasanya akuntan),
saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna eksternal).
·
Akuntansi
sebagai komoditas
Pandangan ini muncul karena adanya suatu permintaan
khusus. Dan para akuntan memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut.
Sebagai suatu komoditas umum, akuntansi menjadi dasar ideal untuk pengaturan,
yang berdampak terhadap kebijakan umum dan memantau seluruh bentuk perjanjian
antar organisasi dengan lingkungannnya.
3. Teori
Akuntansi dan Perumusannya
Fungsi Teori Akuntansi (Vernon Kam) :
1.
Menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2. Memberikan
kerangka rujukan untuk
menyelesaikan masalah
akuntansi
dalam hal tidak adanya
standar resmi.
Tujuan
utama dari teori akuntansi adalah memberikan suatu set prinsip yang logis yang
saling terkait yang membentuk kerangka umum sebagai rujukan untuk menilai dan
mengembangkan praktek akuntansi yang baik
Metode
Perumusan Teori Akuntansi :
·
Deduktif, dalam metode ini perumusan teori dimulai dari
perumusan dalil dasar akuntansi dan selanjutnya
dari rumusan dasar ini diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi
mengenai hal yang dipersoalkan.
·
Induktif, dalam metode ini penyusunan teori akuntansi
didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari
berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang, kemudian
diambil kesimpulan umum.
·
Etik, dalam pendekatan ini digunakan konsep kewajaran,
keadilan, pemilikan, dan kebenaran. Dalam metode ini standar dasarnya etika,
metodenya logis, dan pengujian terakhirnya atas rumusannya adalah penerapannya
dilapangan.
·
Sosiologi, dalam metode ini yang menjadi perhatian utama
dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak sosial dari teknik akuntansi,
jadi yang menjadi perhatian utama adalah masyarakat.
·
Ekonomi, dari pendekatan ini teknik dan kebijaksanaan
akuntansi harus dapat menggambarkan realitas ekonomi, dan pilihan terhadap
teknik akuntansi harus tergantung kepada konsekuensi ekonomi.
·
Eklektik,
perumusan teori akuntansi digunakan tidak hanya satu pendekatan, tetapi
berbagai kombinasi pendekatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jAnGan LuPa pOsTinG cOmmEnT yaCh.. tHanK yOu... :)